Sulitnya Mengucap Syukur dan Berterima Kasih

14 11 2012

“Kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring”

Ada 3 kata yang diajarkan para ibu bagi anak-anaknya sejak kecil, tetapi ternyata paling sulit diucapkan bila seseorang sudah memiliki kedudukan dan posisi yang semakin tinggi : Tolong, Terima kasih dan Maaf. Kalau ada maunya mereka lebih mudah tinggal beri perintah, tentu saja karena memiliki kekuasaan sudah pasti dilaksanakan. Tidak perlu menggunakan kata Tolong, apalagi ber-terimakasih dan minta maaf bila berbuat salah. The king can do no wrong – mana ada raja yang berbuat salah. Itu pemeo yang umum terjadi, karena dengan kekuasaan maka seolah-olah bisa menafikan segalanya.

Tetapi juga tanpa disadari, kita sendiri ketika ada suatu keperluan seperti mencari sumbangan, pinjaman dsb akan berusaha kesana kemari dan dengan tidak lupa menggunakan kata ‘tolong’. Tetapi begitu sumbangan atau pinjaman diterima langsung diam seribu bahasa terhadap yang memberi sumbangan atau pinjaman. Read the rest of this entry »





Sia-sialah Mujizat Tanpa Pertobatan

17 07 2012
“Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat”
Hari ini sesuatu banget, bisa bangun saat adzan subuh lalu mandi dan bersiap-siap antar anak ke sekolah. Berhubung si ayah ke bandung, ibunya giliran antar ke tarki. Cuma karena SIM saya sudah expired dan tidak ada supir, pilihannya adalah pakai taksi atau minta kakaknya antar dengan mobilnya. Duh… baiknya si kakak yang lagi libur mau juga bangun pagi untuk antar adiknya.  Senangnya lagi saya bisa diantar kakaknya sekalian menemani misa pagi ini. Karena kalau langsung ke kantorpun belum dibukakan pintu berhubung OB datangnya jam 7.
Buat saya kejadian pagi ini suatu mujizat, bukan kebetulan terjadi karena pasti Tuhan mengijinkan saya mengalaminya. Tuhan mendengar doa saya untuk masing-masing anak, dan kali ini Ia menjawab doaku dengan membangunkan anakku untuk mengantarkan adiknya ke sekolah dan antar ibunya misa pagi sekalian ke kantor. Tentu mujizat perlu disyukuri dan dirayakan… gak usah mahal-mahal, traktir semangkuk bubur ayam Senopati itu nyamnyam lhooo… Read the rest of this entry »




Sakit Bersyukur Sehatpun bersyukur

31 08 2011

“Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi”

Kali ini kami sekeluarga merayakan lebaran bersama keluarga mertua di Bandung. Biasanya memang setiap tahunnya kami cukup berkumpul bersama keluarga suami di Jakarta, ditambah lagi keluarga besar alm. ibu juga kumpul di Jakarta. Sehingga kami tidak perlu melakukan ritual mudik setiap tahunnya ke tanah leluhur di Jawa Tengah. Hhmmm.. mungkin tradisi mudik, sungkem dan makan ketupat bersama hanya ada di Indonesia ya? Yang bukan muslimpun ikutan mudik dan memanfaatkan kesempatan kumpul keluarga besar setahun sekali. Saat sungkeman itulah berasa sekali keluarga Pancasila, apapun kepercayaannya, masing-masing sungkem pada orangtua dan yang dituakan untuk memohon maaf dan restunya agar tabah mengarungi hidup. Setelah itu satu sama lain saling memaafkan dan saling berbagi dengan membawa jamuan masing-masing. Selanjutnya saling mengunjungi sanak-keluarga dan kerabat disekitarnya.

Ibu mertua yang berusia 88 tahun sudah berangkat ke Bandung sejak minggu lalu agar sempat istirahat sebelum merayakan lebaran. Saat berkumpul dan bertemu keluarga besar seperti ini sungguh menyenangkan. Kita bersyukur masih bisa bertemu dengan sanak saudara yang berusia lanjut. Ada yang berusia 79 tahun masih kuat berpuasa. Ada sepupu berusia 76 tahun sudah membaik dan nampak sehat, padahal saat kami bertemu tahun lalu kelihatan lesu dan lemah. Kelompok glamur – golongan lanjut umur – banyak bercerita tentang riwayat kesehatannya. Intinya hanya satu : bersyukur senantiasa setiap hari. Mereka mengisi hari-hari tuanya untuk tetap aktif terlibat didalam masyarakat. Tidak hanya duduk-duduk menonton televisi. Nek dipundhut Gusti ya ngucap syukur. (kalaupun dipanggil Tuhan, tetap mengucap syukur). Wah, indahnya menjadi lanjut usia tetap sehat dan produktif.

Sementara itu ketemu juga kerabat yang diusianya sekitar 40-an tahun sudah harus berkali-kali chaemotherapy. Ada juga yang ginjalnya sudah tinggal sebelah padahal umur belum lagi 40. Cholesterol ? wah rasanya gak ada yang terbebas dari yang satu ini terutama dari kolongan bergizi cukup.  Padahal didepan mata semua hidangan lebaran cholesterol tinggi dengan santan kental dan gorengannya, belum lagi nastar dan kastengel … menu yang sama disetiap rumah yang dikunjungi.

Read the rest of this entry »





Dari Mulut Ke Mulut

5 07 2011

Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.

Pada dasarnya manusia suka berbicara, aktif sebagai mahluk sosial. Lebih suka lagi kalau menceritakan dirinya sendiri, termasuk keluarga dan  berbagai kebanggaannya. Selain bicara tentang diri sendiri, kabar negatif ternyata lebih cepat tersebar dari pada kabar baik. Hal ini juga tampak saat membaca surat kabar atau mendengarkan berita di televisi. Tidak banyak kabar baik yang mampu mendominasi media yang ada. Berita gosip, kata-kata yang negatif dari mulut ke mulut lebih cepat tersebar.

Kita bisa ikut menguranginya dengan tidak turut menyebarkan/memforward berita negatif dari mulut ke mulut atau dari tangan ke tangan (email/SMS/BBM).   Selain itu kita perlu juga melatih dan membiasakan diri untuk berbagi berita positif seperti  pengalaman iman ke teman-teman di sekitar kita.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan bagaimana kekuatan doa yang menghasilkan sentuhan Tuhan yang menyembuhkan. Seorang bapak yang mencintai anaknya, berseru kepada Tuhan agar datang menjamahnya. Demikian juga seorang perempuan yang menderita belasan tahun, tidak berdaya dan tersingkir dari komunitasnya, berseru dari dalam hatinya untuk dapat merasakan kasih Tuhan. Doa atas kerinduan kasih Tuhan muncul dari mulut kedua orang ini sebagai ungkapan iman percaya mereka akan Kristus. Read the rest of this entry »





Kang Je di Salon

3 06 2011

Atas saran seorang teman, aku pergi ke salon hari ini.
Setelah mendaftar, aku diminta menunggu. Karena akhir-akhir ini kerjaku lumayan memakan tenaga dan pikiran, rasanya semua badan jadi mendadak kaku. Otot-otot serasa tegang semua. Maka cara yang paling gampang dan cepat adalah dengan cara dipijat. Aku memilih dipijat dengan di creambath. Dengan begitu, sebagian urat di punggung, tangan dan kepala lumayan akan meregang, tidak tegang lagi. Sudah begitu, rambut pun menjadi lebih halus dan harum.
Rupanya cukup banyak orang yang berniat sama meskipun tidak sama mau dipijat. Kebanyakan lebih berurusan dengan rambut mereka. Yah.. Namanya juga salon. Yang terpikirnya yang pasti rambut dan urusan wajah. Nggak aneh kalau para pegawai yang ada  pun lebih disibukkan dengan mengurusi rambut para costumernya.

Tak lama, namaku dipanggil. Aku mengikuti seorang pemuda yang dengan ramah mempersilahkan aku untuk duduk di sebuah kursi khusus yang berjejer banyak. Di sana rambutku akan dicuci dulu lalu akan dilakukan pemijatan di kepala dengan obat khusus. Walau sempat terpikir akan risih dirawat oleh seorang laki-laki yang bekerja di salon, aku mencoba menurut saja. Toh, gaya si pemuda ini bukan seperti kebanyakan pekerja cowok di salon-salon. Rasa kuatirku pun berkurang. Meski  tidak keras, pemijatan yang dilakukan pemuda ini terasa pas di kepalaku. Read the rest of this entry »





Wortel, Telur dan Kopi

26 05 2011

Seorang wanita yg baru saja menikah, datang pd ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya. Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang suami: Keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dsb. Wanita muda itu berharap orangtuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dlm 3 gelas yg telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan TELUR. Di gelas kedua, ia masukkan WORTEL. Dan di gelas ketiga, ia masukkan KOPI. Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya: WORTEL yg KERAS menjadi LUNAK, TELUR yg mudah PECAH menjadi KERAS, dan KOPI menghasilkan aroma yg HARUM. Read the rest of this entry »





Sabat Untuk Manusia

18 01 2011

“Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat”

Beberapa tahun lalu sempat juga merasakan suasana magis Hari Sabat  di Jerusalem. Begitu sepi dan sunyi, tidak ada suara apa-apa dan tidak ada kegiatan publik dimana-mana. Semua orang Yahudi besar kecil, tua muda, kaya miskin pergi beribadah berjalan kaki ke sinagoga terdekat. Tidak ada suara motor dan mobil di jalan. Yang terdengar suara orang melagukan mazmur disana sini. Dua kali seminggu mereka berpuasa, tidak wajib sifatnya; tetapi kalau hari Sabat adalah hari wajib dimana setiap orang dewasa harus berpuasa.

Banyak lagi aturan lain yang berlaku pada hari Sabat sebagai saat yang digunakan untuk memuliakan Yahwe. Sampai sekarang tradisi Yahudi memelihara hari Sabat sungguh dilakoni disetiap komunitas Yahudi dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Mereka begitu taat melaksanakan salah satu dari Sepuluh Perintah Allah dalam Kitab Taurat. Sebagian tradisi ini dilakukan oleh pengikut Advent Hari KeTujuh, yang mengambil hari Sabtu sebagai hari Sabat; hari dimana Tuhan beristirahat setelah enamhari menciptakan dunia beserta segala isinya.

Beda sekali kalau dibandingkan hari Minggu di kota besar, di pagi hari jalanan masih sepi sekali karena orang memilih untuk beristirahat atau digunakan untuk olahraga. Nanti lebih siang lagi orang-orang mulai memadati mall-mall yang ada. Gereja-gereja disini masih penuh setiap minggu pagi, tetapi di berbagai negara barat kehidupan memuliakan Tuhan sudah mulai meredup. Padahal dalam Perjanjian Baru, hari Minggu adalah hari yang digunakan merayakan kemenangan dan kebangkitan Tuhan atas maut. Walaupun cuma sekitar satu jam di Gereja, tidak banyak yang bisa menikmati indahnya Sabda Tuhan. Ada yang sibuk ngobrol dan bahkan ber SMS, FB dan  BBM. Praktis yang satu jam inipun belum berdiam diri merenungkan Sabda Tuhan apalagi kalau diminta sepanjang hari berdiam diri di hari sabat – saat untuk mengagungkan Tuhan. Read the rest of this entry »





Mengeluh

7 08 2010

Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar. Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan, pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya.

Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat. “Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh lembur, sekalian aja suruh gue nginep di kantor!” “Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan “job-des” gue” “Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu”.
Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya. Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya. Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh. Read the rest of this entry »