Kerinduan umat Lapas Narkotik Cipinang bertahun-tahun, bahkanseperti pengakuan Bapak Barus, Pembina yang kebetulan seorang Katolik umat Rawamangun, menunggu 7 tahun adalah waktu yang lama. Bahwa Bapak Uskup sudah pernah dua kali misa di lapas tetangga semakin menimbulkan kerinduan mereka agar suatu hari Bapak Gembala mau mampir ke lapas mereka.
Dalam kesempatannpertemuan dengan wakil kalapas siang itu, banyak pesan dan harapan yang disampaikan. Saking terharunya atas kedatangan Bapak Uskup, Bapak Barus sampai tidak mampu menahan tangis haru.
Antusiasme umat Gereja El Shadai Lapas Khusus Narkotika Cipinang- Jakarta terlihat dari persiapan yang dilakukan. Mereka menjahit tenda di konpeksi bimker lapas, latihan koor lagu-lagu Paskah dari Puji Syukur. Para warga binaan juga latihan drama ‘ Sengsara Wafat Yesus’ dan persiapan izin, pengamanan dll. Panitia dari Komunitas Kasih Tuhan membantu segala sesuatu dari luar.
Dalam segala keterbatasan tempat dan fasilitas di gereja, mereka bekerja sama dengan vihara yang berada persis di sebelah gereja. Tentu bukan suatu hal yang lazim, jika meja altar dipinjamkan oleh vihara , yang didandani dengan taplak baru dan bunga altar yang cantik oleh panitia KKT. Bahkan ketika Bapak Uskup ditawarkan untuk mengganti baju, tidak ada tempat yang tersedia karena penuhnya umat Warga Binaan yang hadir, maka tempat yang ada adalah vihara. Panitia lapas menanyakan apakah Bapak Uskup boleh memakai vihara untuk persiapan? Read the rest of this entry »
Bagaimana menurut Anda?