Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
Sebagai orang tua kita tentu ingin anak-anak yang setia, yang menurut pada perintah dan didikan orang tua. Kita bisa bandingkan cara didikan orang tua kita jaman dulu dan cara mendidik jaman sekarang. Sungguh tidak akan efektif setiap pemaksaan yang dilakukan pada anak-anak.Mereka begitu banyak mendapatkan informasi, sehingga mereka juga punya banyak pilihan. Mereka pun menuntut kebebasan untuk memilih. Lalu bagaimana kita perlu bersikap? Memaksakan tidak baik, membebaskan mereka pun ada resiko besar.
Saat duduk kelas 1 SMA di Kanisius, Wisnu sudah berketetapan hanya ingin masuk IPS karena tertarik untuk memilih jurusan Psikologi. Memang dari SMP kami sudah sering mengajak nya berdiskusi tentang minat dan pilihan kedepan. Kami mendukung dan mengatakan bahwa IPS pun tidak bisa dianggap enteng, sama sulitnya dengan IPA. Setelah selesai SMA, ia hanya mengikuti dua ujian masuk jurusan Psikologi, di UNIKA Atmajaya dan UI. Ternyata ia diterima di UNIKA Atmajaya dan mulai mengikuti program disana bahkan mulai kuliah. Pengumuman dari UI pun menyusul dan ternyata ia diterima juga di Psikologi. Nah, tentu dia bingung, sudah punya teman di Atma,sudah senang disana, tapi juga ingin coba di UI. Maka kami meluangkan waktu bertukar pikiran, memikirkan berbagai pro dan kon antara keduanya. Sebagai ortu tentu kami ingin diapilih UI, tapi biarlah kami belajar menahan diri dan mendukung pilihannya dalam doa. Akhirnya Wisnu memilih meninggalkan Atmajaya dan memilih UI. Tentu kami bersyukur karenanya karena memang itulah harapan kami. Keputusan yang dipilih dalam suatu kebebasan tentu memberikan dampak tersendiri bagi sang anak, ia berani menempuh segala resiko karena ia telah mengambil pilihan nya.
Injil hari ini menunjukkan bagaimana kasih itu diajarkan Yesus kepada murid-muridNya, saat mereka ditolak untuk mengunjungi Samaria. Siapa sih yang tidak kenal pelayanan Yesus saatitu? Dia yang membawa kesembuhan, membuat orang buta melihat dan lumpuh berjalan. Dia yang membuat banyak orang bertobat, yang membawa kebaikan, kok ya ditolak? Wajar memang kalau para murid yang sudah mengenal pelayananNya ini marah dan gemes,sehingga mereka ingin mengutuk penduduk Samaria karena menolak Yesus. Justru dengan tegas Yesus menegor para murid, dan memilih meninggalkan Samaria menuju tempat lain lagi. Read the rest of this entry »
Bagaimana menurut Anda?